Wow Ternyata! Jawa Timur Geser Buton sebagai Raja Aspal Indonesia, Apa yang Terjadi Selanjutnya? Simak Disini!

Bobby Rizkyanto

- Selasa, 19 September 2023 | 00:18 WIB

Ilustrasi jalanan aspal, Wow Ternyata! Jawa Timur Geser Buton sebagai Raja Aspal Indonesia, Apa yang Terjadi Selanjutnya? Simak Disini!

RIMBANEWS.COM - Temukan bagaimana Jawa Timur, provinsi di ujung timur Pulau Jawa, menjadi pesaing serius Buton dalam industri aspal Indonesia.

Artikel ini mengungkap peran penting Wonokromo dan Cilacap, dua kota penghasil aspal utama di Jawa Timur, serta kontribusi besar provinsi ini dalam memenuhi kebutuhan aspal dalam negeri dan pembangunan infrastruktur nasional.

Indonesia, dengan kekayaan alamnya yang melimpah, tidak hanya terkenal sebagai penghasil minyak bumi, tetapi juga sebagai salah satu produsen aspal terbesar di dunia.

Terkenal dengan cadangan aspalnya yang melimpah, Indonesia memiliki beberapa daerah penghasil aspal utama, di antaranya adalah Buton, Wonokromo, dan Cilacap.

Namun, banyak yang mungkin tidak menyadari bahwa provinsi Jawa Timur juga turut berperan aktif dalam industri aspal, menghasilkan jumlah yang mengesankan dan menjadi salah satu pemain kunci di pasar nasional.

Jawa Timur: Pesaing Utama Buton

Saat kita berbicara tentang penghasil aspal terbesar di Indonesia, daerah Buton di Sulawesi Tenggara seringkali menjadi yang pertama terlintas di pikiran kita. Cadangan aspal di Buton diperkirakan mencapai 650 juta ton, menjadikannya penghasil aspal terbesar di Indonesia yang memiliki potensi untuk beroperasi hingga puluhan tahun ke depan. Namun, ada pesaing serius yang menyaingi Buton, yaitu Jawa Timur.

Kota Penghasil Aspal di Jawa Timur

Meskipun kualitas aspal Jawa Timur tidak sebaik Buton, provinsi ini menghasilkan jumlah yang sangat besar tiap tahunnya. Bahkan hampir semua kebutuhan aspal nasional dapat dipenuhi oleh Jawa Timur. Tambang aspal pertama di provinsi ujung timur Pulau Jawa ini didirikan pada tahun 1889. Setahun setelahnya, tambang ini mulai beroperasi dengan naungan perusahaan swasta. Namun, kini tambang aspal ini telah dioperasikan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memenuhi kebutuhan pembangunan jalan di dalam negeri.

Wonokromo: Pesaing Utama Buton

Salah satu kota penghasil aspal terbesar di Jawa Timur yang menyaingi Buton adalah Wonokromo, yang terletak di Kota Surabaya. Meskipun kualitas aspalnya mungkin tidak sebaik aspal Buton, Wonokromo memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan aspal dalam negeri. Berbagai ruas jalan di Indonesia dibangun menggunakan aspal yang berasal dari delta Sungai Brantas di Wonokromo. Meskipun produksi Wonokromo masih belum mencukupi untuk memenuhi semua kebutuhan dalam negeri, pemerintah telah melakukan ekspor untuk mengimbangi kekurangannya.

Cilacap: Kualitas Aspal Terjamin

Kota Cilacap di Jawa Tengah juga memiliki kontribusi penting dalam industri aspal Indonesia. Yang membedakan aspal dari Cilacap dengan tambang lain adalah kualitasnya yang lebih halus dan kemampuannya untuk larut dalam cairan kimia tertentu. Banyak bandara di Indonesia menggunakan aspal dari Cilacap ini karena kualitasnya yang terjamin. Meskipun teksturnya halus, aspal ini tidak membuat ban kendaraan selip, menjadikannya pilihan yang sangat baik untuk infrastruktur jalan yang aman dan tahan lama.

Tren Produksi dan Peran Jawa Timur

Meskipun Buton tetap menjadi daerah penghasil aspal terbesar di Indonesia, Jawa Timur, dengan produksi aspalnya yang signifikan, telah menjadi pemain utama dalam industri ini. Meski kualitasnya mungkin tidak sebaik Buton, provinsi ini memiliki peran yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan aspal dalam negeri. Produksi aspal terus ditingkatkan di Jawa Timur, dengan BUMN yang berperan aktif dalam operasional tambang aspal.

Peran Penting dalam Pembangunan Infrastruktur

Indonesia sebagai negara kepulauan sangat bergantung pada pembangunan infrastruktur yang berkualitas untuk menghubungkan berbagai pulau dan daerah. Inilah mengapa produksi aspal memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan jalan dan infrastruktur lainnya. Dengan kontribusi besar dari daerah seperti Jawa Timur, Indonesia dapat memenuhi kebutuhan aspalnya untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan konektivitas nasional.