RIMBANEWS.COM - Pesona Danau Kelimutu tentulah sudah didengar ke seantero jagad. Apabila melakukan liburan ke Flores belum lengkap rasanya bila tak singgah ke Kelimutu.
Kelimutu merupakan danau kawah di puncak gunung yang memiliki nama sama dengan danau tersebut. Danau triwarna berada di Desa Pemo, Kecamatan Kelimutu, Kabupaten Ende.
Namun dibalik keindahan panorama Kelimutu ternyata terdapat kisah mistis yang sakral dipercayai oleh penduduk setempat.
Kelimutu adalah gabungan dari kata "keli" yang berarti gunung dan kata "mutu" yang berarti mendidih. Menurut kepercayaan penduduk setempat, dan merupakan tempat persemayaman bagi roh-roh yang telah meninggal.
Disana terdapat tiga danau yang masing-masing memiliki nama serta warna air yang berbeda. Dua diantaranya berada pada posisi yang berdekatan dan hanya terpisah oleh dinding tebing. Danau tersebut bernama Tiwu Nuwa Muri Ko’ofai dan Tiwu Ata Polo. Sedangkan satunya lagi adalah Tiwu Ata Bupu.
Danau Tiwu Nuwa Muri Ko’ofai yang berwarna biru muda dipercayai sebagai tempat terakhir bagi arwah pemuda dan pemudi, sedangkan danau Tiwu Ata Polo yang berwarna hijau toska diyakini tempat bersemayamnya arwah para tukang tenung yang jahat.
Sedangkan danau berwarna putih atau "Tiwu Ata Mbupu" merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa orang tua yang telah meninggal. Para penduduk di sekitar Danau Kelimutu percaya, bahwa pada saat danau berubah warna, mereka harus memberikan sesajen bagi arwah orang - orang yang telah meninggal.
Selain itu dilansir dari Detik Travel, konon, jika kedua danau yang saling berdekatan yakni Tiwu Ata Polo dan Tiwu Ko’ofai tercampur maka dunia diyakini akan segera berakhir alias kiamat. Seram!
Terlepas dianggap hanyalah mitos namun tetap ada keresahan bagi masyarakat lokal yang percaya wangsit tersebut mengingat dinding tebing yang menjadi sekat kedua danau kawah tersebut terus terkikis dan tidak setebal dulu lagi.
Terlepas dari benar tidaknya mitos yang dianut masyarakat sekitar, danau Kelimutu memang sangat cantik dan menarik untuk dikunjungi. Tak heran jika banyak wisatawan lokal maupun mancanegara datang ke Ende hanya untuk melihat keindahan danau Kelimutu.
Kadang kehadiran berbagai mitos pada suatu destinasi wisata seperti inilah yang membuat nama kawasan tersebut kian melambung.***